DPRD Medan Nilai Kebijakan Kendaraan Bermotor Wajib Tunjukkan STNK Sebagai Solusi Sementara

Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Demokrat, Muslim Harahap, menilai kebijakan Pemko Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang mewajibkan pengendara bermotor untuk menunjukkan STNK saat keluar dari Taman Cadika di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, sebagai solusi sementara

topmetro.news – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Demokrat, Muslim Harahap, menilai kebijakan Pemko Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang mewajibkan pengendara bermotor untuk menunjukkan STNK saat keluar dari Taman Cadika di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, sebagai solusi sementara.

Menurut Muslim, kebijakan tersebut cukup efektif untuk mencegah terulangnya peristiwa hilangnya empat sepeda motor dalam satu hari di Taman Cadika. Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan ini hanya bersifat sementara dan tidak dapat diterapkan secara terus-menerus, mengingat potensi ketidaknyamanan yang dirasakan pengunjung.

“Kebijakan seperti ini memang bagus sebagai langkah awal, tapi itu hanya solusi sementara. Pengunjung tentu akan merasa tidak nyaman jika setiap kali keluar dari Taman Cadika mereka harus menunjukkan STNK. Dibutuhkan solusi yang lebih permanen dan tidak mengganggu kenyamanan,” ungkap Muslim kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).

Sebagai alternatif, Muslim mengusulkan agar Dispora Kota Medan mempertimbangkan penggunaan kartu tanda masuk kendaraan sebagai pengganti STNK. Dengan kartu tersebut, pengunjung hanya perlu mengembalikannya saat keluar, yang dianggap lebih praktis dan aman. “Pakai kartu saja sebenarnya sudah cukup. Selain lebih aman, pengunjung juga akan merasa lebih nyaman,” bilangnya.

Lahan Parkir

Namun, hal yang paling penting, lanjut Muslim, adalah perlunya Dispora Kota Medan memperhatikan kondisi lahan parkir yang terbatas di Taman Cadika. Saat hari libur, lahan parkir tersebut tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang datang.

“Arealnya yang sempit, terutama di dekat lapangan, harus dipertimbangkan untuk dijadikan area parkir tambahan. Dengan dua area parkir, masalah kepadatan kendaraan bisa lebih teratasi,” bebernya.

Untuk meningkatkan pelayanan parkir, Muslim juga menyarankan agar Taman Cadika dapat dijadikan lokasi objek parkir resmi. Ia berpendapat bahwa masyarakat tidak akan keberatan membayar tarif parkir yang wajar, selama kendaraan mereka aman dan pelayanan parkir ditingkatkan.

“Saya rasa warga tidak akan keberatan dengan tarif parkir Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil, asalkan kendaraan mereka aman. Namun, jika terjadi kehilangan, Dispora Medan sebagai pengelola Taman Cadika harus bertanggung jawab,” sarannya.

Muslim juga menambahkan bahwa Dispora perlu menyiapkan lahan parkir yang memadai agar pengunjung merasa lebih aman dan nyaman. Ia berencana melakukan kunjungan langsung ke Taman Cadika untuk memeriksa sistem pelayanan dan keamanan parkir yang ada.

“Saya akan mengecek langsung ke Taman Cadika untuk memastikan apakah kebijakan menunjukkan STNK ini diterapkan dengan maksimal. Evaluasi terus-menerus tetap diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Parkir bukan hanya soal keamanan, tetapi juga kenyamanan pengunjung. Dispora harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung Taman Cadika,” bebernya lagi.

reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment